Fingerprints Test atau Test Sidik Jari



A. Sekilas Mengenai Fingerprints Test atau Test Sidik Jari

Memilih pendidikan memang sangat penting, tetapi mengenali bakat dan minat yang dimiliki oleh seseorang merupakan hal yang jauh lebih penting. Jika seseorang sakit perlu didiagnosis, maka bakat pun perlu dideteksi. Pengenalan bakat manusia memang telah mengalami sejarah kemajuan yang signifikan. Banyak diantara kita yang begitu jenuh terhadap tantangan pekerjaan sehari-hari. Kita selalu bertanya apakah jenis pekerjaan saya sekarang ini adalah sesuai dengan bakat yang saya miliki? Sementara sebagian orangtua juga kebinggungan terhadap cita-cita dan hobi anak-anaknya yang selalu berubah. Betapa mahalnya biaya yang harus dikeluarkan oleh sebagian orangtua untuk menuruti kemauan anak-anaknya, sementara kemauan dan hobi itu belum tentu sesuai dengan bakat yang dimiliki oleh anak-anak mereka selama ini.
Tren pengenalan bakat melalui teknologi komputer sudah marak berkembang di Indonesia, salah satunya Fingerprints Test. Fingerprints test adalah ilmu yang berbasis teknologi canggih (Statistik & Programa Komputer) guna membaca PETA POTENSI DIRI melalui sidik jari (FINGERPRINTS).
Hasil tes sidik jari ini tidak akan berubah dan tetap bisa menunjukkan potensi bakat seseorang. Dan ini sangat berbeda dengan psikotes-psikotes yang sekarang masih dipakai, karena hasil psikotes itu hasilnya akan berubah-ubah karena lingkungan maupun kondisi psikologis seseorang sangat mempengaruhinya.
Proses penelitian dan penemuan Fingerprints Test membutuhkan perjalanan waktu yang lama yang melibatkan banyak peneliti dan biaya yang relatif besar. Fingerprints test merupakan revolusi penemuan berbasis teknologi yang mampu mengungkapkan bakat dan minat, bukan ramalan masa yang akan datang tetapi menginformasikan bakat yang dimiliki oleh seseorang.
Informasi yang diberikan bersifat tidak berpihak dan produktif serta hasil test bersifat valid dan sangat rahasia, hanya pihak tester dan testee yang boleh mengetahui.
Pada kesempatan ini, ijinkan kami [MAXIMA MOTIVA] memberikan penawaran kepada bapak / ibu / sdr untuk ikut serta pada program ”pengenalan bakat sedini mungkin”. Dengan program tersebut dapat menjadikan kita memiliki ”Peta Kekuatan Diri” yang dapat dijadikan acuan guna memantapkan karir atau justru berubah karir, atau juga dapat dijadikan ”Landasan” guna mencarikan jenis pendidikan yang paling sesuai dengan bakat putra-putri kita. Semakin dekat jarak antara bakat dengan cita-cita seseorang, maka akan semakin mudah menggapainya. Kami berharap kesempatan baik ini tidak terlewati begitu saja karena sangat bermanfaat bagi perkembangan sumber daya manusia sehingga menjadi manusia yang memahami pentingnya sikap hati ikhlas, pasrah, dan menerima sebagai kompetensi utama yang menjadi dasar kesuksesan dan pencapaian tertinggi serta puncak Kecerdasan Emosi(EQ) dan Spiritual(SQ) manusia.

Selamat bergabung !

B. Teori Kecerdasan Majemuk dalam Fingerprint Test

Seorang Profesor bidang Pendidikan, Howard Gardner dari Harvard University dan Profesor bidang Psikobiologi, Prof.Roger W.Sperry, mengemukakan tentang Teori Kecerdasan Majemuk dan Teori Otak Kanan dan Kiri. Teori ini mendapat sambutan yang cukup hangat dan telah diterapkan serta memperoleh hasil yang cukup berarti di institusi-institusi pendidikan di seluruh Amerika, Eropa, dan baru-baru ini di Asia.

Prof.Howard Gardner menyatakan bahwa cara tradisional memandang kecerdasan berdasarkan test IQ sangat terbatas. Ia memberikan pandangan tentang delapan kecerdasan yang berbeda, yaitu :
1. Kecerdasan Linguistik (Bahasa)
Kemampuan membaca, menulis dan berkomunikasi dengan kata-kata atau bahasa. Penulis, jurnalis, penyair, orator dan pelawak adalah contoh nyata orang yang memiliki kecerdasan ini. Contoh Tokoh yang lain yaitu Charles Dickens, Abraham Lincoln, T.S. Eliot, Sir Winston Churchill.

2. Kecerdasan Logis Matematis
Kemampuan berfikir (menalar) dan menghitung, berfikir logis dan sistematis. Ini adalah jenis-jenis keterampilan yang sangat dikembangkan pada diri insinyur, ilmuwan, ekonom, akuntan, detektif dan para anggota profesi hukum. Contoh Tokoh yang lain Albert Einstein, John Dewey.

3. Kecerdasan Visual-Spasial
Kemampuan berfikir menggunakan gambar, memvisualisasikan hasil masa depan, membayangkan berbagai hal pada mata fikiran Anda. Orang yang memiliki jenis kecerdasan ini antara lain para arsitek, seniman, pemahat, pelaut, fotografer dan perencana strategis. Kita menggunakan kecerdasan ini ketika memiliki citarasa arah, ketika kita berlayar atau menggambar. Contoh Tokoh yang lain adalah Picasso, Frank Llyod Wright, Columbus.

4. Kecerdasan Musikal
Kemampuan mengubah atau mencipta musik, serta menjaga ritme. Ini merupakan bakat yang dimiliki oleh para musisi, komposer, dan perekayasa rekaman. Tetapi kebanyakan kita memiliki kecerdasan musikal dasar yang dapat dikembangkan.
Contohnya adalah Mozart, Leonard Bernstein, Ray Charles.

5. Kecerdasan Kinestetik-Tubuh
Kemampuan menggunakan tubuh kita secara terampil untuk memecahkan masalah, menciptakan produk atau mengemukakan gagasan dan emosi. Kemampuan ini jelas diperlihatkan untuk mengejar prestasi atletik, seni seperti menari dan akting, atau dalam bidang bangunan dan konstruksi. Anda dapat memasukkan keterampilan membedah dalam kategori ini, tetapi banyak orang yang secara fisik berbakat “bagus melakukan sesuatu dengan tangan mereka”– tidak mengenal bahwa bentuk kecerdasan ini sama nilainya bagi yang lain.
Contohnya adalah Charlie Chaplin, Michael Jordan, Rudolf Nureyev, Tiger Wood.

6. Kecerdasan Interpersonal
Kemampuan bekerja secara efektif dengan orang lain, berhubungan dengan orang lain dan memperlihatkan empati dan pengertian, memperhatikan motivasi dan tujuan mereka. Kecerdasan jenis ini biasanya dimiliki para guru, fasilitator, penyembuh, politisi, pemuka agama, dan waralaba.
Contohnya Mahatma Gandhi, Ronald Reagan, Mother Teresa, Oprah Winfrey.

7. Kecerdasan Intrapersonal
Kemampuan menganalisis-diri dan merenungkan diri, mampu merenung dalam kesunyian dan menilai prestasi seseorang, meninjau perilaku seseorang dan perasaan-perasaan terdalamnya, membuat rencana dan menyusun tujuan yang hendak dicapai, mengenal benar diri sendiri. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh para filosof, penyuluh, pembimbing, dan banyak penampil puncak dalam setiap bidang. Contohnya adalah Freud, Eleanor Roosevelt, Plato.

8. Kecerdasan Naturalis
Kemampuan mengenal flora dan fauna, melakukan pemilahan-pemilahan runtut dalam dunia kealaman, dan menggunakan kemampuan ini secara produktif misalnya untuk berburu, bertani atau melakukan penelitian biologi. Para petani, para ahli tumbuhan (botanis), konservasi, biologi, lingkungan, semuanya memperlihatkan aspek-aspek kecerdasan ini.

Dalam report, terdapat beberapa kecerdasan yang dominan, namun delapan segi kecerdasan yang berbeda itu tidak bergantung antara satu dengan yang lainnya dan jarang bekerja sendiri. Report ini juga mengungkapkan potensi intrinsik dan kecerdasan, dan mungkin berubah dibandingkan dengan kecerdasan sekarang dikarenakan faktor pendidikan, lingkungan, dan pengalaman yang dimiliki.

C. Teori Otak Kanan & Otak Kiri dalam Fingerprint Test

Banyak orang tidak memahami cara kerja jaringan sel dan saraf yang paling utama pada manusia dalam bergerak, bekerja, berkreasi dan sebagainya. Ini semua sangat erat hubungannya dengan cara sel-sel jaringan saraf otak yang kita pergunakan untuk kegiatan sehari-hari.

Otak merupakan himpunan beberapa sel, otak hanya bekerja dengan sel-sel syaraf. Sistem saraf inilah menyampaikan informasi ke otak untuk diolah, ditafsirkan, kemudian dikembalikan lagi menjadi perintah untuk berperilaku; ketika Anda menemukan sesuatu, maka otak berusaha mencocokkannya dengan ingatan-ingatan yang dulu pernah terekam dalam penyimpanan otak, dan apabila hal itu lama kita temukan maka dahi kita pun kemudian akan berkrenyit.

Penelitian otak terus dilakukan selama manusia ada, tak kurang dari 100 tahun, para peneliti seperti Roger W.Sperry yang melakukan penelitian mengenai fungsi-fungsi dari belahan otak (cerebral hemispheres). Ia memetakan bagian-bagian otak yang menjadi pusat perilaku. Secara umum otak kita terbagi menjadi; otak besar (serebrum), otak kecil (serebellum) dan batang otak. Otak besar menurut Roger W.Sperry terbagi lagi menjadi dua bagian (hemisfer) kiri dan kanan.

Belahan otak kiri berhubungan dengan logika, analisa, bahasa, rangkaian (sequence) dan matematika. Jadi belahan otak kiri berespons terhadap masukan-masukan di mana dibutuhkan kemampuan mengupas/meninjau (critiquing), menyatakan (declaring), menganalisa, menjelaskan, berdiskusi dan memutuskan (judging).

Belahan otak kanan berkaitan dengan ritme, kreativitas, warna, imajinasi dan dimensi. Jadi belahan otak kanan berfungsi kalau manusia menggambar, menunjuk, memeragakan, bermain, berolahraga, bernyanyi, dan aktivitas motorik lainnya.

Ciri-ciri individu degan menggunakan otak kiri yaitu :

1. Informasi diproses secara dengar (auditory); Orang ini senang berbicara dan menuliskan sesuatu.
2. Informasi yang didapat sedikit-sedikit, untuk mengetahui sesuatu secara gambaran utuh.
3. Mudah menangkap peraturan-peraturan pada mengeja, tata bahasa, pemisahan kata dan mudah memahami bahasa asing.
4. Pola berpikirnya runtut (sequensial), sangat logis dan analitik, senang membuat daftar.
5. Senang membuat aturan dan menaati aturan.
6. Belajar lebih berhasil dengan mengetahui langkah demi langkah yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dibanding bila didemonstrasikan.
7. Ingatan disimpan dalam bentuk nama dan kata kata dibandingkan dengan diimajinasikan.
8. Biasanya sangat reliable, prestasi disekolah baik.
9. Menyukai sesuatu yang dikenalnya dan yang dapat diperkirakannya.
10. Tidak menyenangi tantangan, ide baru dan perubahan pada rutinitas.
11. Mempunyai kecenderungan untuk menerima dan menghargai apa yang didengar dan dibaca daripada bertanya dan berpikir secara mandiri.
12. Mengerjakan sesuatu lebih memilih dalam kelompok dibanding bekerja sendiri.
13. Akan berhasil dalam pekerjaan rutinitas, tapi tidak berhasil bila memerlukan kreatifitas untuk penyelesaian masalah.

Ciri-ciri individu dengan menggunakan otak kanan yaitu :
1. Tipe pembelajaran visual (melalui rangsang mata). Dia akan belajar dengan gambar lalu membuat dengan caranya sendiri.

2. Intuitif dan prosesnya acak (tidak berurutan).

3. Ingatan visualnya kuat, ingatan dengarnya lemah. Ingatan dalam imajinasi dapat bertahan dalam waktu yang lama.

4. Terdapat keterlambatan dalam memproses sesuatu yang didengar, karena kata yang didengar harus diubah menjadi gambar mental (mental picture).

5. Bila mengingat seseorang atau kejadian, akan ingat imajinasi orang tersebut dan dapat mengingat detail kejadian.

6. Lebih memilih menggambar dan berkreasi.

7. Senang mengerjakan beberapa pekerjaan pada saat yang bersamaan.

8. Menyukai pekerjaan dimana mereka dapat bergerak bebas dan tidak perlu duduk diam.

9. Tidak menyukai aturan, impulsif dan sering bertanya.

10. Menyenangi tantangan baru, penuh ide, sangat kompetitif dan perfeksionis.

11. Cara berpikirnya menyeluruh (holistik), proses belajar secara menyeluruh untuk mengetahui bagian bagian kecil (whole to part learners).

12. Berpikirnya spasial (ruang) dan 3 dimensi.


D. Gaya Belajar Anak
Apakah Anda pernah menyadari bagaimana gaya Anda ketika belajar sesuatu? Bersuarakah mulut Anda ketika sedang menghafal sesuatu? Seringkah Anda belajar sambil menulis-nulis di selembar kertas kosong? Atau Anda belajar/menghafal, cukup dengan membaca (sambil diam konsentrasi) saja? Tiap orang punya gaya belajar masing-masing. Gaya Belajar perlu diketahui dalam Fingerprint Test agar orangtua dan anak dapat memahami kemampuan dalam proses belajarnya sehingga dapat membantu anak untuk sukses dalam kehidupannya dan proses belajarnya. Secara umum gaya belajar seseorang dapat dibedakan menjadi 3 kategori yaitu :

1. Visual (belajar dengan cara melihat) Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.

2. Auditori (belajar dengan cara mendengar) Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang saja. Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh) Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

E. Nama Kegiatan : Tes Bakat Sedini Mungkin (FINGERPRINTS TEST)

F. Latar Belakang Mengapa Harus Menggunakan Fingerprints Test


 Sulitnya mendekteksi bakat & minat anak sejak dini
 Persaingan antar generasi yang semakin ketat
 Cita-cita anak yang selalu berubah- ubah
 Pengetahuan yang minim dalam memahami bakat dan minat anak
 Perlunya efektifitas dan efisien dalam rangka mengembangkan bakat dan prestasi anak
 Mahalnya biaya pendidikan yang belum tentu sesuai dengan bakat dan minat anak
 Sulitnya para pengusaha mencari karyawan baru yang memiliki sumber daya manusia yang baik
 Sulitnya orangtua siswa memilihkan karier yang pas bagi masa depan anak
 Harapan hidup manusia akan masa depan yang semakin menurun sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

G. Arti Fingerprints Test

 Fingerprints test adalah ilmu / metode yang berbasis teknologi canggih (statistik & program komputer) untuk membaca peta potensi diri melalui sidik jari (fingerprints), konfigurasi ujung luar kulit jari, dan telapak tangan sebagai bentuk rasa syukur manusia atas anugerah yang diberikan Tuhan.
 Suatu ilmu yang mempelajari pola-pola sidik jari, Bukti adanya kesamaan sidik jari adalah 1 : 64.000.000.000
 Menurut Anthropolog Francis Galton (1892) : “pola sidik jari unik dan tidak pernah berubah dan berhubungan dengan perkembangan syaraf dan potensi diri individu.

H. Tujuan
 Mengenali dan mengembangkan bakat anak agar dalam mencapai prestasi lebih fokus, cepat, akurat.
 Menanamkan kepada anak bahwa harus bersyukur kepada Tuhan atas bakat yang telah diberikan.

I. Program Fingerprints Test
1. For preschool
 Balita (usia 2 tahun )
 Playgroup
 Taman kanak-kanak
2. For Student
 SD
 SLTP
 SMU
3. For General
 Untuk prepare (wisudawan, melamar pekerjaan, calon karyawan/pengusaha, pensiunan)
 Untuk bagian personalia sebuah perusahaan (rekruitmen, staffing, promosi, mutasi)
 Para mahasiswa, guru, dosen, karyawan, pimpinan perusahaan
Birokrat (dinas, departemen,dll)

J. Hasil Tes Meliputi
1. KEMAMPUAN OTAK KANAN & KIRI :
 Otak kanan
 Otak kiri

2. 8 TALENTA MULTIPLE INTELLIGENCE :
 Kecerdasan Logiko Matematika (Logika Matematika)
 Kecerdasan Linguistic (Perkembangan bahasa)
 Kecerdasan Intrapersonal
 Kecerdasan Interpersonal
 Kecerdasan Visual Spatial
 Kecerdasan Kinestetic
 Kecerdasan Musical
 Kecerdasan Naturalis

K. Manfaat Fingerprints Test
 Cepat mengetahui bakat dan minat alamiah anak (antara otak kiri dan otak kanan)
 Mengetahui bakat dan minat yang paling utama dalam diri anak
 Mengetahui kesukaan gaya belajar anak
 Mengetahui tingkat kepekaan belajar anaknya
 Mengetahui daya dukung anak (potensi anak) dan kesenjangan yang mungkin muncul antara potensi dan keinginan dari orangtuanya
 Lebih fokus dan mempunyai kesamaan visi dalam mewujudkan pilihan masa depan anak
 Dapat membangun komunikasi efektif dan produktif kepada anak dalam pendampingan belajar anak

L. Keunggulan Fingerprints Test
 Tidak membutuhkan waktu yang lama dalam proses tes (10-15 menit)
 Tidak ada diagnosa yang menyatakan bahwa orang yang satu lebih bodoh dari yang lain
 Tidak membuat cemas peserta
 Tingkat keefektifitasnya sangat tinggi
 Digunakan sekali seumur hidup
 Tidak tergantung kondisi psikologisnya (tidak mudah berubah-ubah)
 Tidak tergantung kondisi lingkungannya
 Dapat digunakan untuk anak autis dan hiperaktif (anak berkebutuhan khusus lainnya)

M. Langkah-Langkah Fingerprints Test :
1. Pengambilan data diri peserta tes (peserta mengisi formulir pendaftaran)
2. Scanner 10 sidik jari tangan dengan menggunakan media komputer dari tiga sisi yaitu permukaan, kanan, dan kiri (10-15 menit)
3. Pengambilan foto peserta
4. Proses pengolahan data dibantu server komputer
5. Output Fingerprint Test report (hasil analisa dan rekomendasi peta potensi diri)
N. Penyelenggara
 [MAXIMA MOTIVA]

O. Biaya tes
 Rp 300.000,- per orang

P. Fasilitas Peserta Tes
 Mendapatkan Asessment Report
 Member Card
 Gratis 1x konsultasi dengan konsultan

Q. Layanan untuk Peserta Fingerprints Test
1. Menerima buku hasil assesment report berisi mengenai peta potensi diri dan rekomendasi

2. Layanan konsultasi psikologi melalui :
Email :kreatifajogja@gmail.com
READ MORE - Fingerprints Test atau Test Sidik Jari

TESTIMONI



Banyak inspirasi yang saya dapat dari Produknya, konsultasinya dan juga cd-cdnya membuat cara kita berfikir, bersikap untuk mencapai impian, bagaimana kita dapat mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita, dengan melihat segala potensi diri, dengan kita mengevaluasi diri kita secara terus menerus agar dapt memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada pada diri kita untuk tidak melakukannya lagi.

Untuk jadi orang sukses: kita harus berfikir yang tidak orang lain fikirkan, berfikir diluar batas pemikiran orang lain. bermimpilah untuk sukses masa depan. Kita harus berani mengambil resiko sebesar impian yang ingin kita capai. pada dasarnya kita hidup perlu VISI, AKSI DAN SEMANGAT. Kemarin adalah sejarah, Esok adalah Impian dan Saat ini adalah Anugrah, Lakukanlah yang terbaik untuk SAAT ini. (Iwan Marliansyah, Station Manager Radio Star FM Bandar Lampung)

Jika Anda beranggapan bahwa meditasi hanya untuk spiritual, anda akan terkejut bahwa meditasi akan membuat menyejukkan dan menyadarkan akan pentingnya mendekatkan diri kepada Nya. Meditasi adalah salah satu cara untuk mengobati melalui Non medis dari berbagai permasalahan kita. (Gunawan – Pengusaha)

Suatu terobosan baru untuk para pengusaha, direktur, manager dan profesioanl yang super sibuk dan sering mengalami stress. Healing Terapi (terapi iklas) ini cukup instan tapi hasilnya spontan. Setelah mengikuti terapi ini sekarang saya bisa bekerja lebih tenang, bijaksana dalam pengambilan keputusan. Selain itu bisa membawa kenyamanan bagi keluarga dan lingkungan. Saya sudah mencobanya dan hasilnya sangat menakjubkan. (Arman- Pengusaha dari Lampung)

Pertama kali saya ragu untuk mengambil karena harga agak mahal. Setelah saya cari informasi di Jakarta dan kota besar lainnya ternyata harga itu sangat murah dan berbeda sekali dengan metode yang ada di kota-kota besar lainnya. Fingerprint Test sangat luar biasa, saya bisa lebih fokus mendidik anak kearah mana masa depan anak saya. Sekarang ketiga anak saya ambil paket Fingerprint Test semua. Pokoknya gak rugi, 2 juta pun saya bayar. (Ibu Dian- Orang tua peserta Fingerprint Test)
READ MORE - TESTIMONI